Kamis, 13 Oktober 2011

Tebak-tebak Buah Manggis ( edisi belajar mengenali selera orang lain )

     Seorang tetangga saya -yang telah lebih dulu terjun di bisnis fashion- sering mengingatkan saya satu hal, "kalau kulakan, jangan turuti mata alias jangan pake selera kita". Kata dia, mending tanya ke tempat kulakannya, model mana yang lagi IN, nanti kita beli yang itu. Selalu tanyakan  kepada penjualnya. Saya pun dengan cepat meragukannya. "Mana bisa begitu bu ? Kalau kita ngga suka dengan barangnya gimana?" Ceritanya, kepedean dengan selera pribadi hehehe... Tapi saudara, ternyata memang begitu lah kondisinya. Begitu barang-barang kulakan tadi dibawa pulang dan dipajang di toko, memang barang-barang yang lagi IN itu tadi yang lebih cepat terjual. Bukan yang menurut kita 'bagus' tadi.
     Saya pun mencobanya, kulakan baju sesuai minat saya. Menurut saya sih modelnya bagus-bagus dan catchy. Harganya juga bersaing. Tapiii...ternyata ada suatu kondisi dimana orang tidak terlalu memperhatikan harga, tapi memperhatikan bentuk. Bagaimanapun anehnya baju yang sedang IN itu --aneh menurut saya- ternyata memang yang sejenis itu yang duluan laku. Wah...
      Kemudian saat saya mulai membuat kerajinan tangan dari benang. Ada beberapa warna yang saya sukaa banget. Menurut saya itu sangat keren dan bagus. Dan ada pula beberapa benang yang menurut saya aneh (sebenarnya ini mau warna apa ya? ). Dan biasanya, karena merajutnya mengikuti mood, akan saya dulukan warna-warna yang saya suka, kombinasinya yang menurut saya oke. Biasanya benang yang warna atau kombinasinya aneh2 paling-paling akan saya buat 1 atau 2 buah saya, sekedar dipake lah benangnya,. Lha kok, ternyata pada saat jualan, yang warna-warna aneh itu tadi malah yang duluan habis. Nah lo?
     Sampai sini kok saya jadi mempertanyakan selera saya sendiri ya? Ini apa saya yang aneh atau gimana ya?. Sampai kemudian saya menyadari (sekaligus menghibur diri) bahwa selera itu sifatnya sangat personal, berbeda-beda tiap orang dan pastinya  terbentuk dari proses panjang. Ada orang yang seleranya harus pakai baju bermerk (asli dan bukan KW) karena memang sejak kecil dibiasakan seperti itu. Ada yang harus selalu mengkoleksi fashion model terbaru dan ngga mau ketinggalan, seberapun anehnya mode itu. Ada yang sukanya pake baju ngga merk yang penting model terbaru ngga pernah ketinggalan. Pun begitu soal harga. Ada yang lihat mutu ngga peduli sama harga. Sebaliknya, ada yang sensitif sekali terhadap harga. Ada yang suka menghina tapi ngga pernah beli (mengkritik eh#). Dan seterusnya dan sebagainya. Banyak sekali modelnya manusia. Dan semakin kesini alhamdulilah semakin banyak yang dipelajari tentang ilmu-ilmunya berniaga dan tentunya, menjaga hubungan baik dengan sesama. 
Hehehe...Tetap jaga semangat Ty...!!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar